Saturday, 6 September 2008

MUSIK # 5 BLUES

Sejarah mencatat seorang buta dan tuli dapat melahirkan karya besar sepanjang masa. Ini membuktikan bahwa main musik identik dengan olah rasa. Musik Classic yang dimainkan secara instrumentalia bisa disebut juga sebagai dasar (basic) bermain musik.

Notasi-notasi yang terjalin harmoni, enak didengar dan dimainkan secara instrumental, jika dipadukan dengan syair-syair yang puitis akan tercipta sebuah lagu. Lagu memerlukan seseorang yang dapat melantunkannya dengan benar yang disebut sebagai Vokalis.

Untuk menjadi seorang Vokalis, seseorang harus menguasai teknik olah vokal. Seorang Vokalis sudah tentu bisa disebut juga sebagai Penyanyi (singer), sebaliknya seorang Penyanyi yang lebih menitikberatkan dari sisi entertainment-nya, belum tentu seorang vokalis tapi hanyalah seorang penghibur (entertainer).

Musik Hitam (Black music)

Pada jaman perbudakan di Amerika Serikat, banyak sekali pemuda yang didatangkan dari Benua hitam Afrika. Orang-orang Amerika yang menganut paham kolonialisme, melakukan invasi terhadap Benua hitam Afrika untuk dijadikan Koloninya. Banyak sekali pemuda Afrika dijadikan budak di perkebunan-perkebunan, home industry yang memproduksi anggur dan peternakan sapi (ranch). Pada saat itu paham apartheid (pembedaan warna kulit) masih sangat kental. Ras Negro yang sekarang disebut sebagai Afro-Amerika dianggap sebagai Warga Negara kelas dua.

Disela-sela pekerjaannya yang sangat memeras tenaga, saat istirahat para pekerja kulit hitam bercengkrama sambil bermain musik untuk melepas lelah. Syair-syair yang tersirat adalah mengenai penderitaan mereka yang bernasib malang jauh dari tanah kelahiran. Musik tersebut belum punya nama aliran. Oleh karena yang memperkenalkan musik ini adalah warga Afro-Amerika, musik ini disebut sebagai Musik hitam (Black Music).

Black music yang betul-betul dasar (basic) adalah Blues. Setelah itu banyak aliran musik hitam lainnya yang merupakan genre (turunan Blues) tapi telah dipengaruhi aliran musik lain. Aliran musik yang berindukkan Blues dapat kita runtut Jazz, fusion, Bebop, Rythm & Blues (R&B), Dixieland, HipHop, Rap. Dalam perkembangan selanjutnya musik turunan Blues ini, berkembang lagi membentuk subgenre seperti aliran Jazz menjadi lebih banyak dan variatif.

BLUES

Dengan ritme cenderung lembut dan beat yang lambat namun konsisten, menjadi ciri khas musik hitam yang satu ini... Blues nama alirannya. Adalah W.C. Handy yang hidup pada tahun 1873 - 1958 yang disebut juga sebagai Bapak Blues orang yang pertama kali memperkenalkan aliran ini sekaligus Pionernya dilanjutkan dengan generasi musisi; Louis Armstrong; Louis Jordan; B.B. King dan Ray Charles.

Aliran musik Blues berasal dari musik-musik spritual kalangan Afro-Amerika (Negro). Dari cara menyanyikan yang bersahut-sahutan dimana syair pertama dinyanyikan dan syair keduanya sebagai jawaban, Blues dapat diidentifikasi berakar dari Afrika Barat. Biasanya di Afrika Barat lagu-lagu ini berupa lagu-lagu pujian keagamaan seperti halnya Gospel yang dilagukan secara A Capella tanpa alat musik.

Aliran musik Blues mengandalkan atraksi melodi manis sebagai lead guitarnya, bergantian dengan alat tiup terompet atau saxophone serta lantunan syair vokalisnya. Sebagai aliran musik yang dapat dikatakan masih baru, Blues cepat mewabah dikalangan komunitas kulit hitam Afro-Amerika. Dalam komunitas Afro-Amerika akan dirasakan belum lengkap bila tidak dikaitkan dengan embel-embel Blues.

Dari kalangan terbatas mantan budak, Blues berkembang ke lintas batas ras, dimana tidak sedikit warga Kulit putih maupun Hispanik jatuh cinta dan menekuni aliran musik Blues dan pada gilirannya mengantarkan mereka meraih reputasi dunia. Mereka antara lain John Mayall dan Eric Clapton serta Willy Nelson.

Eric Clapton & John Mayall adalah personil The Blues Breaker yang paling kondang di eranya. Ada sedikit cerita tentang perjumpaan mereka; ketika John Mayall sedang mencari seorang Gitaris untuk group bandnya. Dari sekaian kali pertunjukan atau konser yang dia hadiri, serta audisi yang dia adakan, tidak ada satupun yang menarik perhatiannya. Terbersit niat untuk hunting langsung di Cafe-cafe dimana banyak potensi tersembunyi yang lolos dari sorotan media.

Suatu saat John Mayall sedang bersantai di sebuah Cafe bersama teman-temannya sambil minum bir. Disela-sela suasana tenang yang diiringi musik Blues, terlihat seorang anak muda yang dengan sempurna dan lincah memainkan senar-senar gitar bluesnya. Dalam hati John Mayall bergumam "ini dia orang yang selama ini saya cari". Didekatinya anak muda tersebut, untuk diajak bergabung dalam wadah group band Blues.

Pada awalnya pemuda ini agak ragu, mengingat John Mayall saat itu sudah kondang sebagai musisi Blues. Dengan memberikan saran dan motivasi pada pemuda ini, John Mayall akhirnya dapat merekrut pemuda ini yang bernama Eric Clapton. Dengan telah bergabungnya Eric Clapton dalam group bandnya, maka John Mayall mengganti nama Group Band menjadi The Blues Breaker dan meraih sukses di setiap pertunjukan dan konser-konsernya diseluruh Benua Amerika.

The Blues Breaker mereguk sukses tidak terlalu lama, pada akhirnya para personil mereka memutuskan untuk bersolo karier. Oleh karena mereka berangkat dari orang-orang berbakat tinggi di bidang musik, dalam bersolo karierpun masing-masing dari mereka juga meraih sukses seperti halnya single John Mayall berjudul Don't waste my time, Spinning Coin & Voodoo music, single Eric Clapton yang diberi judul Double trouble, Cocain, Lay down Sally susah dicari bandingannya.

Akan halnya dengan Willy Nelson, dia memang seorang solo karier sejak awal orbitnya. Lagunya yang enak didengar adalah Ain't necessarily so. Lagu-lagu karya musisi John Mayall, Eric Clapton dan Willy Nelson merupakan karya fantastis dan Musik-musik mereka merupakan jaminan untuk mengantarkan tidur nyenyak para pecandunya. Tidak ada keraguan dalam benak pecandu musik bahwa merekalah Dewa-dewa Blues yang tetap eksis hingga saat ini.

Dalam perjalanannya, Blues sangat berpengaruh terhadap aliran musik populer lainnya baik di Amerika maupun di negara Eropa misalnya; Ragtime, Jazz, Rythm & Blues (R&B), Rock'n roll, Hip hop, Country dan Musik Pop konvensional. Ritme yang sedikit relaks ditambah kelincahan lead guitar melody yang sangat manis didengar, sangat indah bila dipadukan dengan seluruh Genre music tidak terkecuali dengan white music.

Tercatat beberapa musisi Funk maupun Rock pernah mencoba memadukan harmonisasi Blues kedalam musiknya. Sting yang dedengkot The Police menelorkan single I need your love so bad dan Nazareth yang berakar dari Hard rock membawakan single beraroma Blues berjudul Java Blues. Terbukti mereka mereguk sukses dengan mengawinkan akar musik masing-masing dengan Genre musik Blues.

Harus diakui bahwa ras Afro-Amerika sangat berjasa dalam perkembangan musik dunia. Dan dalam dunia seni, mereka sepantasnya mendapat predikat sebagai warga negara kelas satu yang bertalenta tinggi. Salut !!!