
Sekilas terdengar seperti aliran musik dangdut (bukan orkes Melayu) di Indonesia, tapi lebih rancak dan seolah mengajak pendengarnya untuk nge-dance ala Amerika latin.
Simak saja lagu berjudul No Woman No cry, Ala lala la long atau Welcome to my Paradise. Itu adalah sebagaian dari lagu khas Reggae yang sangat akrab di telinga penggemar musik tanah air. Biasanya kostum, tampilan group maupun stage act para penyanyinya sangat khas dan mengikuti tampilan Sang Maestro yaitu Bob Marley.
Reggae mulai dirintis pada tahun 1963 ketika Bob Marley dan rekan-rekannya antara lain Peter Tosh dan Bunny Wailer membentuk sebuah group band yang dinamai The Wailers. Group band ini sangat tersohor karena menjembatani transisi tiga tahap awal musik populer Jamaika dari tahap Ska, menjadi Rocksteady dan menjelma menjadi Reggae.
Sebagai Genre musik baru di kala itu, The Wailers cepat dikenal di kalangan musisi lokal Jamaika dengan tampilan barunya yang merupakan evolusi musik produk dalam negeri. Single lagu Bob Marley No Wowan No cry adalah lagu yang melegenda. Tahun-tahun itu memang milik group The Wailers dengan Bob Marley sebagai Maskotnya. Menyusul kemudian Maskot Reggae lainnya antara lain Prince Buster, Desmond Dekker dan Jackie Mittoo.
Reggae berdasarkan kamus Bahasa Inggris versi Jamaika artinya compang-camping atau pakaian compang-camping. Tidak heran bila artisnyapun berambut gimbal dengan pakaian seadanya, seperti halnya Sang Maskot yaitu Bob Marley maupun Derrick Morgan. Mereka tidak menyukai Rocksteady dan Ska kemudian menciptakan ritme suara organ dan gitar yang merupakan transisi dari keduanya.
Bob Marley mengklaim bahwa kata reggae berasal dari istilah Spanyol yang berarti musik raja. Meskipun sangat dipengaruhi oleh Jazz tradisional Afrika, Amerika dan rhythm and blues, reggae berhubungan langsung dengan perkembangan progresif ska dan rocksteady di tahun 1960-an di Jamaika. Jamaika memang koloni Negara Spanyol tidak heran ada keterikatan emosional antara kedua Negara.
Puncak kejayaan Reggae ketika King Tubby. Chris Blackwell, yang mendirikan Island Records di Jamaika pada tahun 1960, pindah ke Inggris pada tahun 1962 diikuti Coxsone Dodd, Lee "Scratch" Perry, Leslie Kong, Duke Reid, dan Joe Gibbs. Mereka adalah aktor berpengaruh terhadap perkembangan Ska menjadi Rocksteady kemudian Reggae dan terus mempromosikan musik Jamaika.
Sebuah kemitraan terbentuk kemudian dengan Trojan Records, yang didirikan oleh Lee Gopthal pada tahun 1968. Trojan Record adalah kunci sukses seniman reggae asal Inggris dalam merilis albumnya sampai tahun 1974, sehingga dapat menembus pasar Amerika. Salah satu lagu Bob Marley yang mendapatkan popularitas adalah I shot the Sheriff yang dinyanyikan oleh Eric Clapton dalam versi Blues.
Pada pertengahan tahun 1970-an, Reggae mulai diperdengarkan di radio-radio di Inggris pada acara John Peel.Sepanjang karirnya Peel terus memainkan Reggae di acara tersebut dan sejak saat itulah Reggae menemukan masa keemasannya. Strategi mengembangkan Genre musik melalui Inggris dinilai sangat tepat mengingat Negera tersebut sangat erat hubungannya dengan Amerika Serikat sebagai kiblat perkembangan musik dunia.
Ketika Punk rock Inggris mulai terbentuk, pengaruh Reggae sangat kuat mengilhami dan menambah kekayaan improvisasinya. Beberapa DJ memainkan lagu-lagu Reggae Punk dan band Punk memasukkan pengaruh Reggae dalam musik mereka. Hasilnya sungguh luar biasa terhadap evolusi Reggae yang kemudian membentuk Sub Genre baru.
Awal tahun 1980-an Reggae mulai mereguk masa kejayaannya di Inggris dengan bermunculan kelompok-kelompok seperti Steel Pulse, Aswad, UB40, Black Uhuru dan Gula Minott yang memikat dunia internasional. Dari kalangan terbatas dan bahkan dari dunia ketiga, Reggae sudah menjadi milik dunia dan Grammy Awards memperkenalkan kategori Best Reggae Album pada tahun 1985.
Perjalanan panjang Reggae menapak dunia Internasional memunculkan banyak musisi dari lima Benua. Selain lagu Bob Marley yang berjudul No woman no cry yang di daur ulang oleh beberapa musisi, tercatat group musik Inner Circle menggelontorkan lagu berjudul Ala lala long, tidak ketinggalan produk dalam negeri Steve and Coconut Treez meramaikan dengan lagunya berjudul Welcome to my Paradise di era 2000-an.
Reggae memperkaya perbendaharaan Genre Musik dunia karena keuletan dan motivasi musisinya untuk Go International apapun caranya.
No comments:
Post a Comment